Gundah saat Paskah usai rumah doa di Tangerang disegel – 'Ada ketakutan, apalagi rumah doa kami sudah ditempel tanda kuning'
Your browser isn’t supported any longer. Update it to find the ideal YouTube encounter and our latest characteristics. Find out more
Menurut laporan dari SIPRI, selama sepuluh tahun terakhir, pengeluaran militer di seluruh dunia terus meningkat tiada henti.
Tenaga kerja lulusan pendidikan tinggi seperti diploma dan sarjana terpaksa banting setir menjadi pembantu rumah tangga, pengasuh anak, sopir, bahkan Business boy.
Les peshmergas collaboraient alors avec l’armée turque dans le cadre d’une opération de grande envergure contre le Parti des Travailleurs du Kurdistan (PKK).
"Kita juga bisa memiliki peran yang lebih besar sebagai pembangun jembatan di tengah dunia yang semakin terfragmentasi," ujarnya.
Roy menyatakan keanggotaan Indonesia di BRICS justru akan semakin meningkatkan posisi strategis Indonesia sebagai negara yang memiliki pengaruh di berbagai forum multilateral.
Bencana beruntun di tengah cuaca ekstrem, 'Menurut pemerintah itu anomali cuaca, kami menyebutnya krisis iklim'
Rusia berikan insentif uang ke siswi sekolah yang hamil – 'Ketika seorang anak melahirkan anak, itu bukan heroisme tapi tragedi'
Rusia berikan insentif uang ke siswi sekolah yang hamil – 'Ketika seorang anak Baca selengkapnya melahirkan anak, itu bukan heroisme tapi tragedi'
'Semua emosi berkecamuk dalam diri saya, pikiran ini kalut' – Kesaksian perempuan Inggris yang tertukar saat lahir 75 tahun lalu
Sepuluh nelayan Indonesia mengaku bersalah karena menangkap ikan di perairan Australia. Ada yang dihukum penjara, ada pula yang harus membayar denda. Ini menambah jumlah nelayan yang menghadapi persidangan di Australia.
Banjir dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi, air laut pasang dan luapan kali Lasolo sehingga drainase tidak dapat menampung debit air.
This is a real Tale of an Egyptian woman named Beritan-Gulnaz Qeretas who joined the ranks on the Kurdistan freedom movement guerrillas.It absolutely was shot on top of the mountains of Kurdistan, along with the actors of the film are the real guerrillas by themselves. This is a real Tale of an Egyptian girl named Beritan-Gulnaz Qeretas who joined the ranks of your Kurdistan independence movement guerrillas.